LIBURAN SEKOLAH DI ERA PANDEMI

 Pada libur idul fitri kemarin,saya mengunjungi Bandung,tepatnya Kampung Daun.Kampung daun adalah sebuah restoran kekinian bertema alam.Kampung daun sangat terkenal di media sosial akhir akhir ini pastinya karena tema alam yang mereka gunakan.Makanan yang disajikan adalah makanan dan minuman  khas Indonesia seperti jahe.Gelas yang digunakan juga sangat mencerminkan budaya Indonesia.Kampung Daun letaknya mengarah ke gunung sehingga udaranya sangat sejuk 





Alasan saya mengunjugi Kampung Daun adalah karena saya ingin menikmati alam yang ada disana.Adanya air terjun dan kami disediakan sebuah saung sebagai tempat makan.Kuliner pun juga menjadi alasan saya mengunjunginya.Makanannya sangatlah enak sehingga banyak wisatawan mengunjungi tempat itu mulai dari penduduk local sampai warga asing.Yang paling penting adalah protocol Kesehatan disana sangat ketat.Mulai dari toilet yang menggunakan system pintu otomatis,lalu teknologi flush toilet yang hanya perlu mengarahkan tangan sensor sehingga akan flush dengan sedirinya ,hingga adanya alat untuk membersihkan piring supaya higienis saat dipakai.


Saya mengunjungi Kampung Daun yang berada di Bandung pada hari Kamis tanggal dua puluh mei tahun dua ribu dua puluh,saat itu merupakan 4 hari sebelum masuk sekolah.Kebetulan ayah saya sedang libur sehingga kami memutuskan untuk pergi bertiga waktu itu.Kami tidak mengajak teman kami karena dikhawatirkan apabila kami mengunjungi Kampung Daun beramai ramai akan melanggar protocol Kesehatan disana,dan juga kami tidak ingin menyebar atau terinfeksi virus covid 19 yang sedang mewabah saat ini


Saya berkunjung Bersama kedua orang tua saya.Mereka berdua yang mengajak saya makan di Kampung Daun,yang mendapat informasi bahwa Kampung daun sudah menerapkan protocol Kesehatan yang ketat adalah ibu saya.Kakak saya tidak ikut Bersama karena masih berada di Semarang untuk menyelesaikan tugas di kampusnya.Sayang sekali kami harus pergi hanya tiga orang.


Ada hal lucu yang terjadi saat kami sedang makan.Karena letak kampung daun berada di gunung,dan konsepnya yang terbuka.Pastinya akan banyak sekali hewan yang hinggap disekitar saung yang kami tempati.Jenis hewannya pun lebih beragam dan terbilang aneh karena pada dataran rendah kami tidak pernah melihat hewan hewan tersebut,sepertinya hewan tersebut hanya muncul di pegunungan.Pada bagian atas kerudung ibu saya hinggap seekor laba laba,namun laba laba ini ukurannya lebih besar dari yang kami temukan biasanya.Ibu saya awalnya tidak sadar akan keberadaan laba laba tersebut,namun akhirnya disingkirkan oleh ayah saya.Kami semua tertawa karena ibu saya tidak menyadarinya.Ternyata laba laba tersebut memang ada banyak disekitar wilayah tersebut.Di Kampung Daun terdapat sebuah toko souvenir yang dibelakangnya adalah hutan kosong,bagian belakang toko tersebut dibuat transparan sehingga pengunjung dapat melihat hutan dibagian belakangnya.dari kaca kalian dapat melihat banyak sekali laba laba berukuran besar yang membuat jarring dan hinggap dibagian bawah genteng toko tersebut.Sedikit menyeramkan karena mangsa yang terjebak dalam jaring tersebut bahkan lebih besar dari laba labanya




Saya sangat senang dapat mengunjungi kampung daun Bersama kedua orang tua saya.Walaupun ini adalah kali kedua kami mengunjungi restoran kampung daun,namun saya sangat merasakan perbedaannya.Protokol Kesehatan disana sangat ketat sehingga kami tidak perlu khawatir akan penyebaran virus covid 19.Saya membeli souvenir berupa baju dan ibu saya membeli sebuah topi yang digunakan untuk bersepeda apabila sudah sampai di rumah Bekasi.Kami juga membelikan sebuah kaos berwarna abu abu untuk kakak saya yang 2 hari setelah berlibur akan pulang ke Bekasi.



Komentar

Posting Komentar